Minggu, 30 Desember 2007

Awas!,Ada Nabi Palsu!

Ketipu punya uang palsu? Atau tas bermerk tapi palsu? Atau jam tangan palsu? Pastinya nyesek banget dada kita kalo punya barang yang ternyata ketauan palsu. Udah mahal, eh taunya kagak orisinil. Apalagi kalo udah sempet kita bangga-banggain ama temen-temen, aduh mokal berat. Rasanya pengen deh ditelen bumi.

Tapi nggak ada yang lebih bikin ati kesel kalo ternyata ada nabi palsu. Yoi, jaman canggih kayak begini bukan cuma duit atau barang-barang branded yang bisa dipalsuin, tapi nabi juga bisa dibikin tiruannya. Contohnya adalah apa yang diyakini ama orang-orang di aliran al-Qiyadah al-Islamiyah. Mereka ngakunya udah punya nabi lagi setelah Muhammad saw. Malah mereka udah bersyahadat ulang dengan mengganti lafadz “wa asyhadu anna Muhammad ar rasulullah” menjadi “wa asyhadu anna al masih al maw’ud ar rasulullah”. Astaghfirullah al adzim wa na’udzubillahi min dzalik! Jadi aja jamaah al-Qiyadah al-Islamiyah ini diuber-uber kaum muslimin yang keki. Markasnya disatroni umat, dan ajarannya dihujat sebagai sesat. Iyalah, emang jelas-jelas sesat!

Balada nabi palsu

Adalah seorang lelaki paruh baya bernama Ahmad Mushaddeq yang mengaku mendapat wahyu setelah bertapa di padepokannya di sebuah kawasan di Bogor. Setelah itu ia memproklamirkan diri sebagai nabi berikutnya setelah Rasulullah saw. dengan sebutan al masih al maw’ud. Ternyata, nggak sedikit orang yang percaya pada omongan mantan pelatih bulutangkis nasional ini. Dari pemberitaan sedikitnya 50 ribu orang pengikutnya tersebar di sejumlah kota di tanah air. Kebanyakan anak-anak muda, pelajar dan mahasiswa.

Beruntung, tak lama kemudian sejumlah ormas Islam termasuk MUI bergerak. Pemimpinnya dilaporkan ke kepolisian, pengikutnya ajak bertobat, dan ajarannya dinyatakan sesat. Terakhir sang nabi palsu ini pun menyerahkan diri ke pihak yang berwajib.

Sebetulnya bermunculannya orang-orang yang mengaku sebagai nabi palsu sudah ada sejak dahulu kala. Di jaman Nabi saw. masih hidup saja sudah ada orang yang berani mengaku-ngaku sebagai nabi. Yakni Aswad al-’Ansiy dan Musailamah al-Kadzdzab.

Aswad al-’Ansiy sebenarnya adalah Abhalah bin Ka’ab al-’Ansiy. Dia adalah kepala Bani Madzhij di daerah Yaman. Dia seorang tukang tenung (santet), tukang sihir, dan seorang yang kaya raya di Shan’a. Dia sangat berpengaruh di kalangan kaumnya dan banyak yang terpikat kepadanya karena kelebihannya. Banyak orang yang kagum kepadanya karena menyaksikan sihirnya yang menakjubkan. Pada akhir tahun ke-10 Hijriyah, Aswad telah memproklamirkan diri sebagai nabi yang ditunjuk oleh Allah. Menurut pengakuannya dia didampingi oleh dua malaikat yang memberitahukan kepadanya apa saja yang telah dan akan terjadi. Kedua malaikat itu bernama Suhaiq dan Syuqaiq. Sebenarnyalah kedua makhluk yang mendampingi Aswad adalah setan yang biasa mendampingi tukang sihir dan tukang tenung.

Kejahatan Aswad al-’Ansiy akhirnya dapat dihancurkan oleh kaum muslimin. Ia sendiri mati di tangan Fairuz ad-Daylamiy dengan cara dipenggal lehernya dalam keadaan mabuk.

Sedangkan Musailamah adalah Harun bin Habib al-Hanafiy. Dia adalah kepala suku Yamamah. Pada tahun ke-10 Hijriyah, dia bersama rombongannya sebagai utusan dari Bani Hanifah datang menghadap Nabi saw. di Madinah dan memeluk Islam. Namun sekembalinya dari Madinah dia berbalik menjadi kafir, murtad. Dia mendakwakan diri sebagai nabi.

Ternyata, selain punya motif keagamaan, Musailamah juga ingin kekuasaan. Lewat dua orang utusannya ia mengirim surat kepada Nabi saw. Isi suratnya sebagai berikut, “Dari Musailamah utusan Allah kepada Muhammad utusan Allah. Kesejahteraan semoga dilimpahkan atasmu. Aku telah bersekutu dalam urusan kenabian ini denganmu dan bagi kami separuh tanah dan bagi Quraisy separuh tanah, tetapi kaum Quraisy adalah kaum yang melampaui batas.”

Kejahatan Musailamah baru terhenti di masa kekhilafahan Abu Bakar ash-Shiddiq. Untuk mengatasi kekuatan pasukan Musailamah, Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq mengirim pasukan di bawah pimpinan Khalid bin Walid ra. melalui peperangan yang dahsyat akhirnya kekuatan Musailamah dapat dimusnahkan. Ia sendiri mati ditombak oleh Wahsyi hingga tembus ke tubuh bagian belakangnya.

Tapi ternyata kemunculan nabi-nabi palsu tidak berhenti sampai di situ. Salah satu nabi palsu yang paling â€کngetop’ adalah Mirza Ghulam Ahmad. Dengan bantuan pemerintah kolonial Inggris, Mirza Ghulam Ahmad mendirikan ajaran Ahmadiyah Qadiyani. Dia sendiri menyatakan sebagai nabi setelah Rasulullah saw. Dia pun memperkenalkan kitab suci selain al-Quran, yakni kitab Tadzkirah. Karena dibantu oleh negara imperialis Inggris maka Ahmadiyah sampai sekarang masih bertahan. Bahkan pusat pergerakan agama itu berada di London.

Bahaya, Lho!

Munculnya nabi-nabi palsu itu jelas nggak diakui oleh agama Islam. Sejak kedatangan Rasulullah saw., umat manusia diingatkan bahwa nggak bakal ada lagi utusan Allah sepeninggal Beliau. Dalam al-Quran, Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS al-Ahzab [33]: 40)

Selain itu, Nabi Muhammad saw. juga sudah berwasiat lho kepada kita semua bahwa emang nggak ada lagi nabi sepeninggal beliau. Sabdanya: “Dulu Bani Israil yang mengurus mereka adalah para nabi, jika salah seorang nabi wafat maka nabi yang lain menggantikannya. Tetapi sesungguhnya tak ada nabi setelahku, dan akan ada para khalifah dan jumlah mereka banyak.” Para sahabat bertanya, “Maka apa yang engkau perintahkah pada kami?” Jawab Rasulullah saw. “Penuhilah bai’at yang pertama dan pertama, dan berilah pada mereka hak mereka, sesungguhnya Allah akan menanyai mereka atas apa yang mereka urus.” (HR Muslim)

Nabi saw. juga pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah, “Wahai Ali tidakkah engkau ridlo kedudukanmu di sisiku seperti Harun as. bagi Musa as.? Akan tetapi bahwasanya tak ada lagi nabi sepeninggalku.” (HR. Bukhari)

So, guys, semoga semuanya jelas bahwa Rasulullah saw. emang nabi terakhir. Nggak ada lagi nabi berikutnya. Pengakuan mereka yang menyatakan diri sebagai nabi lagi bertentangan ama al-Quran dan as-Sunnah. Palsu banget dan nggak kreatif. Pelakunya jelas berdosa besar dan pasti udah keluar dari agama Islam (baca: murtad). Karena keimanan pada Allah juga harus dibarengi dengan iman pada kenabian Muhammad saw. sebagai penutup para nabi dan rasul. Nah, catet baik-baik deh ini. Ok?

Maka pelakunya kudu bertobat sebelum mereka mati. Apalagi kalo kemudian mereka menyebarkan ajarannya pada banyak orang, wah nggak kebayang sebanyak apa dosanya karena mengajarkan kesesatan pada orang lain. Rasulullah saw. bersabda: “…Dan siapa saja yang mencontohkan perbuatan yang buruk kemudian ia berbuat dengannya, maka ia mendapat balasannya dan balasan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi balasan mereka sedikitpun,” (HR. Ibnu Majah)


Tidak ada komentar: